BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Salah
satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,hewan atau manusia
dan yang sangat berguna kehidupan
manusia ialah lipid.
Pada
kongres international kimia murni dan terapan bersepakat bahwa sifat fisika
yang dimiliki oleh lipid adalah :
(1)
tidak larut dalam air,tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut
organic misalnya eter,aseton,kloroform,benzena yang sering juga di sebut
“Pelarut lemak”.
(2)
ada hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya.
(3)
mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup. Jadi, berdasarkan pada
sifat fisika tadi, lipid dapat diperoleh dari hewan atau tumbuhan dengan cara
ekstraksi menggunakan alcohol panas, eter atau pelarut lemak yang lain.
2.
Tujuan
a.
Dapat
menjelaskan pengertian dan penggolongan lipid
b.
Menguraikan
struktur dan sifat-sifat fisika serta kimia asama lemak dan lemak
c.
Menerangkan
struktur dan sifat fosfolipid, sfingolipid dan terpen
d.
Menjelaskan
struktur, tata nama dan sifat-sifat senyawa yang termasuk golongan steroid.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN LIPID
Lipid
di definisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang di ekstrak dari
organisme hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau pelarut non
polar.
B.
FUNGSI LIPID
1)
Komponen
structural dari membrane sel
2)
Sumber
energy yang efektif di bandingkan dengan karbihidrat dan protein
3)
Cadangan
energy dan transport bahan bakar dalam proses metbolisme
4)
Komponen
permukaan sel yang berkaitan dengan pengenalan sel,spesifisitas sel dan
imunitas jaringan
5)
Beberapa
asam lemak dan lemak bersifat atraktan bagi serangga,missal: asam tak jenuh
pada polen bunga
6)
Sebagai
racun, contoh racun tikus.
7)
Kutikel
mengandung asam lemak polihidroksi dan fungisida (seperti flafonoid) berguna
sebagai pelindung tanaman dari serangan fungi, bakteri dan mengatur
transpirasi.
C.
PENGGOLONGAN LIPID
Menurut
Bloor, penggolongan lipid terbagi atas tiga golongan besar yakni:
v
Lipid
sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alcohol. Contohnya lemak dan
lilin
v
Lipid
gabungan, yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan. Contohnya, fosfolipid.
v
Derivate
lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid. Contohnya
asam lemak, gliserol dan sterol.
Berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dibagi
dua golongan yang besar yakni:
Ø
Lipid
yang dapat disabunkan, yaitu dapat dihidrolisis dengan basa. Contohnya, lemak.
Ø
Lipid
yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid.
Berdasarkan kemiripan struktur kimianya lipid
digolongkan menjadi beberapa yaitu:
1.
|
Hampir
semua asam lemak di alam memiliki jumlah atom karbon yang genap, asam-asam
lemak dengan 16 dan 18 karbon adalah yang paling dominan. Pada umumnya, jumlah
asam lemak tidak jenuh dua kali lebih banyak dibandingkan dengan asam lemak
jenuh pada kedua lipida hewan tumbuhan.
Asam
lemak yang umum dijumpai bersifat tidak larut dalam air, tetapi dapat
terdispersi menjadi misel dalam NaOH atau KOH encer yang mengubah asam lemak
menjadi sabun,
2.
Lemak, adalah
triasilgliserol yang banyak mengandung asam lemak jenuh, berbentuk padat pada
suhu kamar dan memiliki titik cair yang tinggi.
3.
Lilin, adalah edter
asam lemak dengan alcohol berantai panjang yang jeniuh dan tidak jenuh. Pada
daun berbagai tumbuhan dilapisi oleh lapisan lilin pelindung. Lilin dibentuk
dan dipergunakan dalam jumlah besar pada kehidupan laut, terutama pada organism
plankton yang menggunakan lilin sebagai bentuk penyimpan utama dari ban bakar
penghasil kalori. Lilin merupakan makanan utama dan lipida penyimpan pada
rantai sumber-sumber laut.
4.
Fosfolipid,
adalah komponen utama lipida membran. Fosfolipid berfungsi terutama sebagai
unsure structural membran dan tidak pernah disimpan dalam jumlah banyak.
Seperti namanya, golongan lipida ini mengandung fosfor dalam bentuk gugus asam
fosfat. Fosfolipid utama yang ditemukan pada membran adalah fosfogliserida yang
mengandung dua molekul asam lemak yang berikatan ester dengan gugus hidroksil
pertama dan kedua pada gliserol. Fosfogliserida
juga mengandung molekul alcohol kedua yang juga berikatan ester dengan asam
fosfat. Senyawa induk fosfogliserida adalah asam
fosfatidad yang tidak memiliki kepala alcohol. Fosfogliserida yang paling
banyak adalah senyawa-senyawa yang hampir serupa fosfatidiletanolamin dan fosfatidilkholin
yang mengandung alcohol etanolamin
dan kolin berturut-turut pada bagian
kepala yang bersifat polar.
Semua
fosfogliserida mempunyai muatan
negative pada gugus fosfat pada pH 7. Selain itu gugus alcohol pada bagian
kepala juga dapat memberikan satu atau lebih muatan listrik pada pH mendekati
7. Jadi, fosfogliserida yang mempunyai dua jenis gugus yang amat berbeda, yaitu
gugus hidrofilik pada kepala yang bersifat polar dan ekor hidrofobik yang
bersifat non-polar.
5.
Sfingolipid,
merupakan komponen membrane yang dibangun dari basa terhidroksilasi rantai
panjang. Sfingolipid juga mempunyai kepala yang bersifat polar dan dua ekor
non-polar, tetapi senyawa ini tidak mengandung gliserol. Sfingolipid tersusun
atas satu molekul alcohol amino berantai panjang spingosin atau satu diantara
senyawa turunannya, dan suatu alcohol polar pada bagian kepala.
6.
Terpen. Nama terpen
pada mulanya digunakan untuk minyak yang bisa didestilasi uap, yang diperoleh
dari terpentin (ekstrak cemara).
Diketahui
bahwa:
Sebagian
besar senyawa yang terdapat dalam minyak tersebut memiliki rumus C10H15
Terpen
yang memiliki lebih dari 10 karbon, jumlah karbon tersebut biasanya merupakan
kelipatan dari lima. Struktur terpen luar biasa beragam.
Banyak
senyawa serupa yang tak larut dalam air terdistribusi sangat luas, terutama
ditemukan dalam banyak tanaman dengan jumlah besar tetapi juga terdapat dalam
sebagian besar organism hidup lainnya.
7.
Steroid, adalah lipida
yang tidak tersabunkan dengan fungsi khusus atau molekul kompleks yang larut di
dalam lemak dengan empart cincin yang saling bergabung. Sel juga mengandung
lipida yang tidak tersabunkan, yang tidak mengandung asam lemak dan karenanya
tidak dapat membentuk sabun. Terdapat dua kelas utama lipida yang tidak
tersabunkan yaitu steroid dan terpen. Steroid yang paling banyak adalah sterol
yang merupakan steroid alcohol. Kolesterol adalah sterol utama pada jaringan
hewan. Membran sel tumbuhan mengandung jenis sterol lain terutama stigmasterol
yang berbeda dari kolesterol dalam ikatan ganda di antara karbon 22 dan 23.
8.
Lipid kompleks
Yang
termasuk dengan lipid kompleks ialah lipid yang terdapat dalam alam bergabung
dengan senyawa lain, misalnya dengan protein atau dengan karbohidrat. Gabungan
antara lipid dengan protein disebut lipoprotein. Lipoprotein terdapat plasma
darah bagian lipid dalam lipoprotein pada umumnya ialah trigliserida,
fosfolipid atau kolesterol. Lipopolisakarida ialah gabungan antara lipid dengan
polisakarida, yang terbentuk dalam dinding sel beberapa jenis bakteri.
D.
Sifat Lipid dalam air.
Diketahui
dari definisinya bahwa lipid tidak larut dalam air, namun kenyataannya lipid
terdapat dalam lingkungan air sehingga sifatnya di dalam air sangat penting
dalam system biologis. Banyak tipe lipid bersifat amfifilik yang berarti
terdiri atas dua bagian yakni daerah hidrokarbon yang non-polar dan daerah yang
polar atau ionic.
Lipid-lipid
seperti asam lemak, TAGs, dan kolesterol bukanlah amfifilik karena kepolaran
molekul-molekul ini sangat lemah. Sedangkan lipid-lipid seperti ion asilat fosfogliserida, fosfosfingolipid,
dan glikosfingolipid merupakan
amfifilik karena senyawa-senyawa ini memiliki setidaknya satu muatan formal
atau banyak gugus hidroksil di salah satu bagian molekulnya.
Ketika
molekul amfifilik terdispersi dalam air bagian hidrofobnya memisahkan dari
pelarut dan menyatu dengan bagian-bagian hidrofob lainnya. Hasil pengumpulan
ini disebut micelle (untuk kumpulan terdispersi dalam air) dan monolayer (untuk
yang mengumpul pada perbatasan air-udara). Hanya sejumlah kecil dari lipid
amfifilik terdispersi dalam air yang dapat membentuk suatu monolayer (kecuali
air menyebar berupa lapisan sangat tipis), sebagian besar kumpulan lipid akan
membentuk micelle.
Selain
micelle dan monolayer, amfifilik dalam air juga bisa membentuk struktur bilayer
berupa bola berongga yang tertutup, struktur seperti ini disebut vesicle.
Struktur
micelle maupun bilayer terbentuk melalui gaya-gaya yang bekerja berlawanan yakni:
1)
Gaya
tarik antara rantai-rantai hidrokarbon (gaya van der Waals) yang disebabkan
oleh efek hidrofob.
2)
Gaya
tolakan antara gugus-gugus kepala polar.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Lipida
adalah komponen sel yang bersifat berminyak atau berlemak,dan tidak larut di
dalam air, yang dapat di ekstrak dengan pelarut non polar. Beberapa lipida
berfungsi sebagai komponen struktural membran,yang lain sebagai bentuk
penyimpanan bahan bakar. Asam lemak, yang merupakan komponen berlemak dari
lipida, biasanya memiliki jumlah atom karbon yang genap; yang paling banyak di
jumpai memiliki 16 atau 18 atom karbon.
Asam
lemak dapat bersifat jenuh atau tidak jenuh; asam lemak tidak jenuh dapat
bersifat konfigurasi cis. Pada hampir semua asam lemak tidak jenuh, satu ikatan
ganda terletak pada posisi segitiga. Garam sodium atau potasium dari asam lemak
di sebut sabun.
Triasilgliserol
mengandung 3 molekul asam lemak yang berikatan ester dengan ketiga gugus
hidroksil dari gliserol. Trihasilgliserol sederhana mengan dung hanya satu
jenis asam lemak, trihasil gliserol campuran mengandung sedikitnya 2 jenis yang
berbeda asam lemak.
Lipida
polar yang memiliki kepala bersifat polar dan ekor non polar merupakan komponen
uatama membran.Yang paling banyak adalah fosfogliserida yang mengandung, 2
molekul asam lemak yang berikatan ester dengan kedua gugus hidroksil bebas dari
gliserol 3 fosfat dan karbon alkohol yang kedua yaitu: gugus pada kepalanya
berikatan ester dengan asam fosfat.
DAFTAR
PUSTAKA
Ngili,Yohanes.
2009. Biokimia=struktur dan fungsi
biomolekul. Graha Ilmu: yogyakarta.
Thenawijaya,
Maggy. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Gilangga:
Jakarta.
Poedjiadi
dan F.M.Titin Supriyanti, Anna. 2006. Dasar-Dasar
Biokimia. LII-Press: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar