Senin, 18 November 2013

makalah biokimia



BAB I
PENDAHULUAN
1.                  LATAR BELAKANG
Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,hewan atau manusia dan yang sangat berguna  kehidupan manusia ialah lipid.
Pada kongres international kimia murni dan terapan bersepakat bahwa sifat fisika yang dimiliki oleh lipid adalah :
(1) tidak larut dalam air,tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organic misalnya eter,aseton,kloroform,benzena yang sering juga di sebut “Pelarut lemak”.
(2) ada hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya.
(3) mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup. Jadi, berdasarkan pada sifat fisika tadi, lipid dapat diperoleh dari hewan atau tumbuhan dengan cara ekstraksi menggunakan alcohol panas, eter atau pelarut lemak yang lain.

2.                  Tujuan
a.                   Dapat menjelaskan pengertian dan penggolongan lipid
b.                  Menguraikan struktur dan sifat-sifat fisika serta kimia asama lemak dan lemak
c.                   Menerangkan struktur dan sifat fosfolipid, sfingolipid dan terpen
d.                  Menjelaskan struktur, tata nama dan sifat-sifat senyawa yang termasuk golongan steroid.







BAB 2
PEMBAHASAN
A.                PENGERTIAN LIPID
Lipid di definisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang di ekstrak dari organisme hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau pelarut non polar.

B.                 FUNGSI LIPID
1)                  Komponen structural dari membrane sel
2)                  Sumber energy yang efektif di bandingkan dengan karbihidrat dan protein
3)                  Cadangan energy dan transport bahan bakar dalam proses metbolisme
4)                  Komponen permukaan sel yang berkaitan dengan pengenalan sel,spesifisitas sel dan imunitas jaringan
5)                  Beberapa asam lemak dan lemak bersifat atraktan bagi serangga,missal: asam tak jenuh pada polen bunga
6)                  Sebagai racun, contoh racun tikus.
7)                  Kutikel mengandung asam lemak polihidroksi dan fungisida (seperti flafonoid) berguna sebagai pelindung tanaman dari serangan fungi, bakteri dan mengatur transpirasi.

C.                PENGGOLONGAN LIPID
Menurut Bloor, penggolongan lipid terbagi atas tiga golongan besar yakni:
v    Lipid sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alcohol. Contohnya lemak dan lilin
v    Lipid gabungan, yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan. Contohnya, fosfolipid.
v    Derivate lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid. Contohnya asam lemak, gliserol dan sterol.
Berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dibagi dua golongan yang besar yakni:
Ø    Lipid yang dapat disabunkan, yaitu dapat dihidrolisis dengan basa. Contohnya, lemak.
Ø    Lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid.
Berdasarkan kemiripan struktur kimianya lipid digolongkan menjadi beberapa yaitu:
1.                 
       O
R – C - OH
 
Asam lemak, adalah asam organic yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang dengan rumus umum:


Hampir semua asam lemak di alam memiliki jumlah atom karbon yang genap, asam-asam lemak dengan 16 dan 18 karbon adalah yang paling dominan. Pada umumnya, jumlah asam lemak tidak jenuh dua kali lebih banyak dibandingkan dengan asam lemak jenuh pada kedua lipida hewan tumbuhan.
Asam lemak yang umum dijumpai bersifat tidak larut dalam air, tetapi dapat terdispersi menjadi misel dalam NaOH atau KOH encer yang mengubah asam lemak menjadi sabun,

2.                  Lemak, adalah triasilgliserol yang banyak mengandung asam lemak jenuh, berbentuk padat pada suhu kamar dan memiliki titik cair yang tinggi.

3.                  Lilin, adalah edter asam lemak dengan alcohol berantai panjang yang jeniuh dan tidak jenuh. Pada daun berbagai tumbuhan dilapisi oleh lapisan lilin pelindung. Lilin dibentuk dan dipergunakan dalam jumlah besar pada kehidupan laut, terutama pada organism plankton yang menggunakan lilin sebagai bentuk penyimpan utama dari ban bakar penghasil kalori. Lilin merupakan makanan utama dan lipida penyimpan pada rantai sumber-sumber laut.

4.                  Fosfolipid, adalah komponen utama lipida membran. Fosfolipid berfungsi terutama sebagai unsure structural membran dan tidak pernah disimpan dalam jumlah banyak. Seperti namanya, golongan lipida ini mengandung fosfor dalam bentuk gugus asam fosfat. Fosfolipid utama yang ditemukan pada membran adalah fosfogliserida yang mengandung dua molekul asam lemak yang berikatan ester dengan gugus hidroksil pertama dan kedua pada gliserol. Fosfogliserida juga mengandung molekul alcohol kedua yang juga berikatan ester dengan asam fosfat. Senyawa induk fosfogliserida adalah asam fosfatidad yang tidak memiliki kepala alcohol. Fosfogliserida yang paling banyak adalah senyawa-senyawa yang hampir serupa fosfatidiletanolamin dan fosfatidilkholin yang mengandung alcohol etanolamin dan kolin berturut-turut pada bagian kepala yang bersifat polar.
Semua fosfogliserida mempunyai muatan negative pada gugus fosfat pada pH 7. Selain itu gugus alcohol pada bagian kepala juga dapat memberikan satu atau lebih muatan listrik pada pH mendekati 7. Jadi, fosfogliserida yang mempunyai dua jenis gugus yang amat berbeda, yaitu gugus hidrofilik pada kepala yang bersifat polar dan ekor hidrofobik yang bersifat non-polar.

5.                  Sfingolipid, merupakan komponen membrane yang dibangun dari basa terhidroksilasi rantai panjang. Sfingolipid juga mempunyai kepala yang bersifat polar dan dua ekor non-polar, tetapi senyawa ini tidak mengandung gliserol. Sfingolipid tersusun atas satu molekul alcohol amino berantai panjang spingosin atau satu diantara senyawa turunannya, dan suatu alcohol polar pada bagian kepala.

6.                  Terpen. Nama terpen pada mulanya digunakan untuk minyak yang bisa didestilasi uap, yang diperoleh dari terpentin (ekstrak cemara).


Diketahui bahwa:

*             Sebagian besar senyawa yang terdapat dalam minyak tersebut memiliki rumus C10H15
*             Terpen yang memiliki lebih dari 10 karbon, jumlah karbon tersebut biasanya merupakan kelipatan dari lima. Struktur terpen luar biasa beragam.
*             Banyak senyawa serupa yang tak larut dalam air terdistribusi sangat luas, terutama ditemukan dalam banyak tanaman dengan jumlah besar tetapi juga terdapat dalam sebagian besar organism hidup lainnya.

7.                  Steroid, adalah lipida yang tidak tersabunkan dengan fungsi khusus atau molekul kompleks yang larut di dalam lemak dengan empart cincin yang saling bergabung. Sel juga mengandung lipida yang tidak tersabunkan, yang tidak mengandung asam lemak dan karenanya tidak dapat membentuk sabun. Terdapat dua kelas utama lipida yang tidak tersabunkan yaitu steroid dan terpen. Steroid yang paling banyak adalah sterol yang merupakan steroid alcohol. Kolesterol adalah sterol utama pada jaringan hewan. Membran sel tumbuhan mengandung jenis sterol lain terutama stigmasterol yang berbeda dari kolesterol dalam ikatan ganda di antara karbon 22 dan 23.

8.                  Lipid kompleks
Yang termasuk dengan lipid kompleks ialah lipid yang terdapat dalam alam bergabung dengan senyawa lain, misalnya dengan protein atau dengan karbohidrat. Gabungan antara lipid dengan protein disebut lipoprotein. Lipoprotein terdapat plasma darah bagian lipid dalam lipoprotein pada umumnya ialah trigliserida, fosfolipid atau kolesterol. Lipopolisakarida ialah gabungan antara lipid dengan polisakarida, yang terbentuk dalam dinding sel beberapa jenis bakteri.


D.                Sifat Lipid dalam air.
Diketahui dari definisinya bahwa lipid tidak larut dalam air, namun kenyataannya lipid terdapat dalam lingkungan air sehingga sifatnya di dalam air sangat penting dalam system biologis. Banyak tipe lipid bersifat amfifilik yang berarti terdiri atas dua bagian yakni daerah hidrokarbon yang non-polar dan daerah yang polar atau ionic.
Lipid-lipid seperti asam lemak, TAGs, dan kolesterol bukanlah amfifilik karena kepolaran molekul-molekul ini sangat lemah. Sedangkan lipid-lipid seperti ion asilat fosfogliserida, fosfosfingolipid, dan glikosfingolipid merupakan amfifilik karena senyawa-senyawa ini memiliki setidaknya satu muatan formal atau banyak gugus hidroksil di salah satu bagian molekulnya.
Ketika molekul amfifilik terdispersi dalam air bagian hidrofobnya memisahkan dari pelarut dan menyatu dengan bagian-bagian hidrofob lainnya. Hasil pengumpulan ini disebut micelle (untuk kumpulan terdispersi dalam air) dan monolayer (untuk yang mengumpul pada perbatasan air-udara). Hanya sejumlah kecil dari lipid amfifilik terdispersi dalam air yang dapat membentuk suatu monolayer (kecuali air menyebar berupa lapisan sangat tipis), sebagian besar kumpulan lipid akan membentuk micelle.
Selain micelle dan monolayer, amfifilik dalam air juga bisa membentuk struktur bilayer berupa bola berongga yang tertutup, struktur seperti ini disebut vesicle.
Struktur micelle maupun bilayer terbentuk melalui gaya-gaya yang bekerja berlawanan yakni:
1)                  Gaya tarik antara rantai-rantai hidrokarbon (gaya van der Waals) yang disebabkan oleh efek hidrofob.
2)                  Gaya tolakan antara gugus-gugus kepala polar.


BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Lipida adalah komponen sel yang bersifat berminyak atau berlemak,dan tidak larut di dalam air, yang dapat di ekstrak dengan pelarut non polar. Beberapa lipida berfungsi sebagai komponen struktural membran,yang lain sebagai bentuk penyimpanan bahan bakar. Asam lemak, yang merupakan komponen berlemak dari lipida, biasanya memiliki jumlah atom karbon yang genap; yang paling banyak di jumpai memiliki 16 atau 18 atom karbon.
Asam lemak dapat bersifat jenuh atau tidak jenuh; asam lemak tidak jenuh dapat bersifat konfigurasi cis. Pada hampir semua asam lemak tidak jenuh, satu ikatan ganda terletak pada posisi segitiga. Garam sodium atau potasium dari asam lemak di sebut sabun.
Triasilgliserol mengandung 3 molekul asam lemak yang berikatan ester dengan ketiga gugus hidroksil dari gliserol. Trihasilgliserol sederhana mengan dung hanya satu jenis asam lemak, trihasil gliserol campuran mengandung sedikitnya 2 jenis yang berbeda asam lemak.
Lipida polar yang memiliki kepala bersifat polar dan ekor non polar merupakan komponen uatama membran.Yang paling banyak adalah fosfogliserida yang mengandung, 2 molekul asam lemak yang berikatan ester dengan kedua gugus hidroksil bebas dari gliserol 3 fosfat dan karbon alkohol yang kedua yaitu: gugus pada kepalanya berikatan ester dengan asam fosfat.


DAFTAR PUSTAKA
Ngili,Yohanes. 2009. Biokimia=struktur dan fungsi biomolekul. Graha Ilmu: yogyakarta.
Thenawijaya, Maggy. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Gilangga: Jakarta.
Poedjiadi dan F.M.Titin Supriyanti, Anna. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. LII-Press: Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar